BADAN Pusat Statistik (BPS) baru merilis indeks kebahagiaan 2021 lalu. Dari 34 provinsi di Indonesia, ternyata ada 10 provinsi yang warganya barangkali kurang bahagia.
Di mana indeks ini diukur melalui survei pengukuran tingkat kebahagiaan (SPTK), dan dilakukan tiga tahun sekali.
Dikutip dari laman resmi BPS, bahwa metode penghitungan Indeks Kebahagiaan tahun 2017-2021 berbeda dengan metode tahun 2014. Indeks Kebahagiaan 2017-2021 diukur menggunakan tiga dimensi, di antaranya Kepuasan Hidup (Life Satisfaction), Perasaan (Affect), dan Makna Hidup (Eudaimonia). Survei ini dilakukan serentak di seluruh provinsi di Indonesia.
Sementara itu untuk metode sebelumnya (2014), Indeks Kebahagiaan hanya diukur menggunakan satu dimensi yaitu Kepuasan Hidup (Life Satisfaction).
"Hasilnya, indeks kebahagiaan Indonesia pada 2021 berada pada angka 71,49. Angka itu naik 0,80 dibanding pada 2017 lalu," tulis BPS.
Kemudian pada 2021, penduduk perkotaan memiliki nilai indeks kebahagiaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pedesaan, yakni perkotaan 71,73 dan pedesaan 71,17.
Survei dilaksanakan pada rentang waktu 1 Juli sampai 27 Agustus 2021. Unit analisis adalah rumah tangga yang dipilih secara acak (random).
Metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel adalah two stage one phase sampling. Total sampel rumah tangga untuk keperluan estimasi tingkat kebahagiaan hingga level provinsi di Indonesia sebesar 75 ribu rumah tangga yang tersebar di 34 provinsi.
Lebih lanjut BPS menyatakan, provinsi dengan indeks kebahagiaan tertinggi adalah di Maluku Utara dengan poin 76,34. Sementara yang terendah adalah Banten dengan skor 68,08.
Nah, berikut 10 provinsi dengan indeks kebahagiaan terendah tahun 2021 menurut data dari BPS:
Sumatera Barat: 71,34.
Aceh: 71,24.
DKI Jakarta: 70,68.
Sumatera Utara: 70,57.
Nusa Tenggara Timur: 70,31.
Jawa Barat: 70,23.
Nusa Tenggara 69,98.
Papua: 69,87.
Bengkulu: 69,74.
Banten: 68,08.
Editor : Arif Handono