get app
inews
Aa Read Next : Israel Resmi Nyatakan Perang, Hamas Tembakkan 3.000 Roket

Desa Dengan Penduduk Satu Ginjal, Alasannya Bikin Sedih

Kamis, 17 Maret 2022 | 19:01 WIB
header img
Desa dengan Penduduk Satu Ginjal

KABUL – Kemiskinan akibat perang di desa ini sungguh meyedihkan. saking miskinnya, para penduduk desa disini hingga nekat menjual organ tubuh mereka.

Shenshayba Bazaar, sebuah desa dekat Kota Herat, Afghanistan telah dikenal sebagai 'desa satu ginjal'. Ini dikarenakan banyaknya penduduk yang telah menjual salah satu ginjal mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Afghanistan tidak terlalu baik secara ekonomi sebelum Taliban berkuasa tahun lalu, tetapi pengambilalihan brutal menyebabkan ekonomi negara Asia itu runtuh dan membuat banyak orang berjuang untuk menyediakan makanan bagi keluarga mereka.

Dalam beberapa kasus, keadaan menjadi sangat buruk sehingga orang memutuskan untuk menjual salah satu ginjal mereka untuk membayar hutang dan membeli makanan. Satu desa kecil di Provinsi Herat dikenal sebagai 'desa satu ginjal', karena banyaknya penduduk yang menjual salah satu ginjal mereka di pasar gelap.

“Aku tidak mau, tapi aku tidak punya pilihan. Saya melakukannya untuk anak-anak saya,” Nooruddin adalah seorang ayah berusia 32 tahun, kepada AFP. “Saya menyesal sekarang, saya tidak bisa lagi bekerja, saya kesakitan dan saya tidak bisa mengangkat sesuatu yang berat.”

Menjual atau membeli organ manusia adalah ilegal di sebagian besar negara di seluruh dunia, tetapi di Afghanistan hal itu tidak diatur dan selama persetujuan tertulis diungkapkan oleh donor, dokter sudah jelas. Apa yang terjadi setelah donasi, ke mana organ itu pergi, tidak ada yang benar-benar tahu, dan dokter mengakui bahwa mereka tidak pernah menyelidiki masalah ini, karena “bukan tugas mereka” untuk melakukannya.

Meskipun tidak mungkin untuk mengetahui secara pasti berapa banyak ginjal yang telah dijual di Afghanistan, catatan menunjukkan bahwa ratusan operasi pengangkatan ginjal telah dilakukan di Provinsi Herat saja dalam beberapa tahun terakhir. Dan ketika masalah ekonomi rakyat memburuk, jumlah prosedur seperti itu hanya bertambah.

“Saya menjual ginjal saya seharga 250.000 Afghani (sekira Rp41 juta),” kata seorang wanita sebagaimana dilansir dari Oddity Central. "Saya harus melakukannya. Suami saya tidak bekerja, kami punya hutang.”

'Desa satu ginjal' Aghanistan, mengingatkan kami pada tempat lain yang sangat mirip yang kami tulis beberapa tahun yang lalu – Hokse, sebuah desa di Nepal di mana hampir semua orang menjual salah satu ginjal mereka untuk memenuhi kebutuhan.

Editor : Arif Handono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut