Erupsi Gunung Semeru, Pendakian Ditutup
MALANG - Pengelola kawasan Gunung Semeru memutuskan menutup pendakian pasca erupsi. Penutupan pendakian yang biasanya dibuka hingga ke Ranu Kumbolo ini diputuskan melalui surat pemberitahuan Nomor Nomor PG.17/T.8/TU/HMS.01.08/B/11/2025, pasca peningkatan status gunung.
Kepala BB-TNBTS Rudijanta Tjahja Nugraha mengungkapkan, kenaikan status Gunung Semeru dari level II waspada hingga level IV atau siaga membuat pihaknya menutup pendakian ke kawasan Gunung Semeru, yang selama ini diizinkan hingga Ranu Kumbolo.
"kegiatan pendakian Gunung Semeru (Ranu Kumbolo) dinyatakan ditutup sejak pengumuman ini dikeluarkan sampai dinyatakan aman untuk kegiatan pendakian," ucap Rudijanta Tjahja Nugraha, melalui keterangan tertulisnya.
Ia mengakui perubahan status Gunung Semeru begitu cepat dari level II waspada ke level III siaga, hingga jadi level IV awas yang berlaku pada Rabu (19/11/2025) sekitar pukul 17.00 WIB. Ia pun meminta pendaki yang sudah mendaftar untuk menjadwalkan ulang pendakian ke kawasan Gunung Semeru.
"Bagi pendaki yang telah melakukan pembelian tiket melalui booking online di bromotenggersemeru.id, dapat melakukan reschedule. Adapun mekanisme reschedule akan disampaikan pada kesempatan berikutnya," ujarnya.
Hingga pukul 19.00 WIB, berdasarkan informasi dari sekitar kawasan Gunung Semeru awan panas dari erupsi gunung sudah mencapai kawasan Jembatan Gladak Perak, di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Akses jembatan pun tertutup dengan kondisi gelap gulita dan tebalnya abu vulkanik yang ada di jembatan. Meski intensitas aktivitas mulai menurun.
Peristiwa ini membuat Jalan Raya Malang - Lumajang melalui Piket Nol Pronojiwo - Ampelgading atau sebaliknya ditutup total hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.
Editor : Avirista Midaada