Rentetan Korban Tewas akibat Pesta Miras di Karangploso Belum Berhenti

MALANG, iNewsMalang.id - Rentetan korban tewas diduga akibat minuman keras (miras) oplosan bertambah. Satu korban lagi yang sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meninggal dunia. Korban atas nama bernama Hanif Hidayat, warga Dusun Leses, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.

"Korban meninggal Rabu pagi 17 Mei jam 11.00, atas nama Hanif. Almarhum dimakamkan pada Rabu sore pukul 16.30 WIB," kata Kanit Reskrim Aipda Eko Nugroho ditemui di Mapolsek Karangploso, Jumat sore (19/5/2023)

Hanif sempat menjalani perawatan di RS UMM sejak Rabu (10/5/2023) pekan lalu. Dia mengalami sesak napas dan jantung melemah hingga akhirnya meninggal dunia. Korban dirawat selama tujuh hari di rumah sakit. Namun mengenai kandungan apa yang ada di dalam darah korban, pihaknya masih belum menerima hasilnya dari pihak medis.

"Kami belum tahu kalau belum ada hasil dari sampel darah, akibat dari mana dari mana. Korban - korban ini kan imunnya juga beda-beda," ungkapnya.

Satu korban yang sebelumnya sempat dirawat di RS UMM atas nama Slamet Paimin (35) sudah diizinkan pulang oleh tim medis. Kini ketiga orang yang masih hidup menjadi korban masih menjalani observasi di rumah. "Semuanya sudah di rumah, tapi kami belum bisa memintai keterangan semuanya, karena kondisi para korban juga belum stabil hingga kini," tuturnya.

Petugas masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium miras merk Bali Nice. Dua orang tewas, serta empat lainnya kritis,  usai pesta miras oplosan di Dusun Leses, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang diduga menjadi penyebab tewasnya dua orang dan empat orang lainnya luka. Informasi yang dihimpun pesta miras ini berlangsung pada Senin malam (8/5/2023) di sekitar area pemakaman Dusun Leses, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.

Dua di antara peminum miras bahkan sampai harus dirawat intensif di RS UMM, dalam kondisi kritis. Sedangkan dua orang lainnya yang juga terkena dampak masih dirawat di rumah.

Editor : Arif Handono