MALANG, iNewsMalang.id -- Kementerian Perhubungan RI (Kemenhub) memperkirakan 193 juta lebih warga akan mudik Lebaran. Jumlah itu meningkat 60 persen dibanding mudik Lebaran 2023 yang sebanyak 123 juta pemudik.
Sementara Jasa Marga memprediksi, jumlah kendaraan pribadi yang akan melewati jalan tol Trans-Jawa sebanyak 259.000 kendaraan. Jumlah itu menunjukkan peningkatan 0,003 persen dibanding mudik Lebaran 2023, dan meningkat 66,8 persen dibanding kondisi normal.
Jika satu mobil minimal memerlukan ruang jalan sebesar lima meter, maka diperlukan jalan tol sepanjang 1.295 KM. Semua bisa membayangkan, betapa potensi kemacetannya akan sangat tinggi. Dengan demikian, agar mudik Lebaran 2024 mencapai titik aman, selamat, dan nyaman, perlu kerja sinergis dari semua pemangku kepentingan. Disarikan dari artikel Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Masyarakat Kementerian PUPR, Tulus Abadi, seperti dilansir laman BPJT, berikut tips mudik aman dan selamat via jalan tol:
- Mudik lebih awal sebagai pilihan paling ideal, khususnya untuk menghindari arus puncak mudik, yang diperkirakan akan terjadi pada H-4, Sabtu, 6 April 2024. Mudik lebih awal menjadi solusi yang paling rasional, apalagi sudah diberikan diskon tarif tol oleh BUJT, kisaran 10-20 persen (sampai gate Kalikangkung). Diskon hanya akan diberikan bagi pemudik yang melakukan perjalanan mudik pada tanggal 3 - 5 Maret, dan pada arus balik pada 17 - 19 Maret 2024, dengan potongan sebesar 20 persen.
- Ancaman berikutnya adalah kecelakaan di jalan tol, terutama kecelakaan yang mengakibatkan kefatalan, yakni cacat tetap atau meninggal dunia. Perlu diingat bahwa lebih dari 70 persen kecelakaan di jalan tol adalah faktor manusia (human factor), misalnya mengantuk (micro sleep). Sementara itu, aspek keandalan kendaraan yang digunakan, terutama ban pecah. Oleh karena itu, harus dipastikan kondisi sopir sehat dan cukup istirahat. Selain juga agar jangan menggunakan ban gundul atau vulkanisir, karena risikonya tinggi. Banyak kasus kecelakaan di jalan tol karena dipicu oleh fenomena aquaplaning, yakni manakala ban tidak bisa mencengkeram dengan kuat karena jalanan yang basah, atau karena ban-nya gundul. Apalagi, menurut prediksi BMKG, prosesi mudik akan diwarnai oleh fenomena cuaca ekstrem.
- Kendati tampak sepele, yakni saldo kartu tolnya tidak cukup (kurang). Pada mudik Natal dan Tahun Baru 2024, Jasa Marga mencatat terdapat 28.000 pengguna tol mengalami "saldo kurang". Saat saldo kurang, otomatis ada waktu jeda bagi pengguna untuk mengisi saldo kartu tolnya. Ingat, karena sistem transaksi tertutup, konsumen tidak bisa meminjam kartu tol milik pengguna tol lainnya, sehingga konsekuensinya harus top-up di pintu tol. Dampaknya kendaraan di belakangnya tidak bisa lewat dan akhirnya memicu kemacetan panjang. Oleh karena itu, pemudik harus memastikan bahwa saldo kartu tolnya cukup, apalagi saat ini beberapa ruas jalan tol di Trans-Jawa sudah mengalami kenaikan tarif, mulai ruas Jakarta-Cikampek sampai ruas Surabaya-Gresik. Pengguna harus mengisi (top-up) kartu tolnya, setidaknya 30-40 persen dari tarif semula, untuk mengantisipasi kekurangan saldo.
- Pengguna tol sebaiknya melakukan manuver untuk berpindah ke jalan arteri (jalan nontol), jika jalan tol benar-benar sudah stagnan, tak bergerak, termasuk beristirahat di rest area di kawasan nontol. Begitupun saat di rest area, usahakan tidak lebih dari 30 menit, agar bisa bergantian dengan pengguna tol lainnya. Salah satu pemicu utama kemacetan di jalan tol adalah aktivitas dan mobilitas di rest area. Untuk mengantisipasi hal ini, diharapkan pengguna jalan tol sudah menyediakan logistik yang cukup untuk bekal di perjalanan. Transaksi pembelian yang lama (karena antre) memicu penumpukan di rest area dan pada akhirnya menimbulkan kemacetan di jalan tol.
Selamat mudik, mudik selamat.
Editor : Arif Handono