MALANG, iNewsMalang.id - Dukungan terhadap pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Malang nomor urut 1, Sanusi-Lathifah, semakin menguat jelang masa tenang. Salah satu dukungan datang dari tokoh agama Agus Muhammad Iqdam Kholid atau yang akrab disapa Gus Iqdam.
Usai melaksanakan Debat Publik Pamungkas Pilkada Serentak 2024, pada Jumat (22/11/2024), malam, Sanusi meluangkan waktu untuk menemui Gus Iqdam.
Pertemuan tersebut dilaksanakan di acara Pengajian Umum yang digelar di Desa Gondanglegikulon, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Pertemuan kali ini menjadi yang keenam kalinya antara pasangan Salaf dengan Gus Iqdam, yang selama ini dikenal sebagai pendukung setia.
Dalam setiap kesempatan, Gus Iqdam tidak pernah absen mendoakan kemenangan untuk Sanusi-Lathifah dalam Pilkada 2024.
Menurut Gus Iqdam, Sanusi adalah sosok pemimpin yang teruji dan sangat layak untuk kembali memimpin Kabupaten Malang.
“Alhamdulillah, Bapak Sanusi mencalonkan diri lagi karena beliau adalah orang yang baik. Pasangannya juga tak perlu diragukan, Bu Nyai adalah saudara istri saya,” ujar Gus Iqdam, usai memberikan tausiah dalam pengajian tersebut.
Dukungan Gus Iqdam tidak datang tanpa alasan. Ia memuji kinerja Sanusi selama menjabat sebagai Bupati Malang periode 2020-2024.
Menurutnya, Sanusi telah berhasil membawa Kabupaten Malang ke arah yang lebih maju, dan oleh karena itu, ia layak untuk melanjutkan program-program yang telah dijalankan.
“Semoga Allah SWT memberikan hasil yang terbaik. Bapak Sanusi sudah teruji sebelumnya, dan insya Allah tahun ini akan kembali diberi amanah,” katanya.
Dukungan yang terus mengalir menjelang masa tenang ini semakin memperlihatkan tingginya elektabilitas Paslon Salaf dalam Pilkada Kabupaten Malang 2024.
Terpisah, Muhammad Fahad, Ketua Panitia Pengajian, menjelaskan bahwa acara tersebut juga menjadi momen penyerahan tanah wakaf seluas satu hektar dari pemilik CV Sayap Emas, Haji Sulaiman, kepada tiga yayasan dan MWC NU Kabupaten Malang.
“Pengajian ini dalam rangka penyerahan akta wakaf. Kehadiran Pak Sanusi dan Bu Nyai sebenarnya bukan ranah panitia, namun itu adalah kehendak dari Abah Sulaiman sebagai bentuk dukungan terhadap pencalonan Pak Sanusi,” jelas Fahad.
Editor : Saif Hajarani