BEIJING, iNewsMalang.id -Perang opini terjadi kembali. Setelah Rusia, giliran China mempertanyakan program biologi militer Amerika Serikat (AS) di Ukraina. Sebelumnya Rusia menuduh AS mengembangkan senjata biologi di fasilitas yang didanai Departemen Pertahanan AS (Pentagon) itu.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China Zhao Lijian mengatakan, AS harus menjelaskan sepenuhnya aktivitas biologi militer di luar negeri, termasuk Ukraina.
"Jika AS ingin membuktikan kebenaran aktivitasnya, mengapa tidak membuka laboratorium biologi ini untuk penelitian independen oleh para ahli internasional?" kata Zhao, dikutip dari Sputnik, Senin (14/3/2022).
Masyarakat internasional, lanjut dia, prihatin dengan pengoperasian belasan laboratorium biologi di Ukraina atas dukungan dari Departemen Pertahanan AS.
Sebelumnya Rusia mendesak AS untuk menjelaskan kepada dunia atas dukungannya terhadap program biologi militer di Ukraina. Temuan itu didapat dari hasil operasi militer khusus yang dilakukan pasukan Rusia ke Ukraina.
"Kami mengonfirmasi beberapa fakta, digali sebagai bagian dari operasi militer khusus, membuktikan upaya darurat untuk menghapus bukti program biologi militer. Kami di sini tidak bicara soal penggunaan damai atau tujuan ilmiah. Apa yang Anda lakukan di sana?" kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia, Maria Zakharova.
Departemen Pertahanan AS dan kepresidenan AS, lanjut dia, wajib menjelaskan kepada komunitas global, secara resmi mengenai program-program militer di Ukraina.
Departemen Pertahanan AS membantah tuduhan itu dengan menyebutnya tidak masuk akal.
"Informasi dari Rusia yang tidak masuk akal ini benar-benar keliru," kata seorang juru bicara Pentagon.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri Luar AS Ned Price justru balik menuduh Rusia akan menggunakan senjata biologi di Ukraina setelah melontarkan tuduhan.
"Kremlin dengan sengaja menyebarkan kebohongan bahwa Amerika Serikat dan Ukraina menjalankan program senjata kimia dan biologi di Ukraina. Rusia membuat alasan palsu dalam upaya untuk membenarkan tindakan yang mengerikan di Ukraina," kata Price.
Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki sebelumnya juga menyampaikan hal serupa. Dia mengatakan tuduhan AS mendukung program senjata biologi dan kimia di Ukraina tidak masuk akal. Bahkan dia menyinggung pejabat China dalam kasus ini.
"Kami juga melihat pejabat China menggemborkan teori konspirasi ini. Rusia telah membuat tuduhan palsu ini. Kita semua harus waspada terhadap kemungkinan Rusia menggunakan senjata kimia atau biologi di Ukraina atau membuat operasi bendera palsu dengan menggunakannya," kata Psaki.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemudian meminta Ukraina untuk menghancurkan patogen berbahaya yang berada di laboratorium kesehatan masyarakat. Dalam kondisi perang, patogen itu berpotensi bocor dan bisa menyebarkan penyakit ke penduduk. Pakar keamanan biologi mengatakan, pengeboman yang gencar dilakukan pasukan Rusia di Ukraina berisiko mengenai fasilitas laboratorium dan menyebabkan patogen terlepas.
Ukraina memiliki laboratorium kesehatan yang meneliti cara menekan ancaman penyakit berbahaya di masyarakat, baik menyerang manusia atau hewan, termasuk virus corona baru. Laboratorium itu mendapat bantuan dana dari Amerika Serikat, Uni Eropa, serta WHO. iNews Malang
Editor : Arif Handono