MALANG, iNewsMalang.id - Kabar penculikan santri berusia 12 tahun sempat menghebohkan warga Kabupaten Malang, terutama pengguna media sosial. Kabar tersebut mencuat setelah bocah bernama Naza, warga Desa Ganjaran Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, mengaku diculik orang tak dikenal saat usai mengikuti salat isya berjemaah.
Sebuah pondok pesantren di Desa Ganjaran, mengaku kehilangan salah satu santrinya. Santri tersebut beberapa hari tak mengikuti jadwal ngaji. Santri yang dimaksud yakni Naza, bocah berusia 12 tahun. Namun ketika ramai dibicarakan hilang, Naza mendadak muncul dan mengatakan bahwa dirinya diculik.
Kabar itu disampaikan Naza kepada kerabat dan keluarganya, Selasa (1/3/2022), malam. Bocah ini mengaku dibekap orang tak dikenal dan dimasukkan ke dalam karung. Tetapi, saat perjalanan dibawa kabur penculik, Naza mengaku karung terjatuh dan membuat dirinya bisa lolos.
Petugas kepolisian dari Polsek Gondanglegi Malang pun melakukan serangkaian penyelidikan pasca viralnya informasi yang beredar di media sosial. Dari serangkaian sejumlah penyelidikan diketahui beberapa fakta yang berbeda. "Setelah kami selidiki dengan meminta keterangan sejumlah saksi, informasi soal penculikan itu mengarah tidak benar," ucap Kapolsek Gondanglegi Kompol Pujiyono saat dikonfirmasi iNews.id, pada Kamis pagi (3/3/2022).
Menurut Pujiyono, sejak siang tadi ia bersama anggotanya melakukan penyelidikan atas dasar pengakuan sang anak bernama Naza yang mengaku diculik. Polisi melakukan klarifikasi terkait dugaan penculikan yang viral di media 'Barusan tadi siang, kami klarifikasi langsung kepada yang bersangkutan. Diakui bahwa cerita penculikan itu sengaja dikarang, dengan begitu menegaskan bahwa penculikan yang beredar di media sosial itu hoaks atau tidak benar," katanya. iNews Malang
Editor : Arif Handono